Senin, 25 Maret 2013

FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA/I KUYAWAGE SE-INDONESIA


THE COMMUNITY OFFORUM CHOYAWOGE STUDENTS INDONESIA.
General intruksi ditunjukkan kepada seluruh anggota komunitas mahasiswa kuyawage (penolak tata kota puncak trikota) di kuyawage bahwa:
jangan sekali-kali anda diinterpensi dgn caplkkan berupa pengaruh politik yang bisa membuat anda menjadi terjemurus kedalam opini yang tidak diinginkan oleh masayarakat pribumi pribumi kuyawage namun berpikirlah secara intelektualisme,anda demi merefreshing kebenaran yang teguh dan pertahankanlah sikap anda upayakan berpikir kristik atas kebenaran.


SUMBER INFO DARI MAHASIWA JAYAPURA PAPUA.
Mahasiswa Tolak Kuyawage Dijadikan Ibu Kota Puncak Trikora

Ditulis oleh (mdc/tis/LO1)
Senin, 09 Juli 2012 23:05
Forum Intelektual Mahasiswa Kuyawage Se-Indonesia Penolakan Tata Kota Kabupaten Pemekaran Puncak Trikora ketika menyampaikan keterangan di Entrop, Senin.
JAYAPURA—Mahasiswa Kabupaten Pemekaran Puncak Trikora menolak secara tegas Kuyawage dijadikan sebagai  ibu kota Kabupaten pemekaran Puncak Trikora. Pasalnya, Tim Pemekaran Kabupaten Puncak Trikora ketika menunjuk Kuwayage sebagai ibu kota tanpa meminta persetujuan warga dan juga tanpa melibatkan putra daerah Kuyawage serta Sumber Daya Manusia (SDM) belum disiapkan.
Demikian disampaikan Ketua Forum Intelektual Mahasiswa Kuyawage Se-Indonesia Penolakan Tata Kota Kabupaten Pemekaran Puncak Trikora Merius Telenggen dan Sekretaris Usman Telenggen didampingi Anis Telenggen, Keminus Telenggen, Telepinus Murib, Betius Murib, Karius Telenggen serta Ampas Kogoya ketika menyampaikan keterangan di Jayapura, Senin (9/7) kemarin.
Karena itu, penolakan ibu kota Kabupaten Pemekaran Puncak Trikora  di Kuyawage disampaikan melalui pernyataan sikap sebagai berikut. Pertama, usulan ibu  kota Kabupaten Pemekaran di Kuyawage dilakukan tanpa izin masyarakat setempat dan meminta segera dicabut kembali penataan kota di wilayah Kuyawage.
Kedua, tak menghendaki kehadiran Tim Pemekaran Kabupaten Puncak Trikora di Kuyawage sampai aspirasi mahasiswa ini dituntaskan.
Ketiga, menuntut Pjs.Gubernur Papua segera datang ke Kuwayage untuk menata batas-batas kabupaten serta menjelaskan secara langsung alasan penataan kota Kabupaten Pemekaran Puncak Trikora di Kuyawage.
Keempat, menuntut kepada MRP, DPRP dan DPRD serta Bupati masing masing Ndugama, Lanny Jaya, Puncak Papua segera mengadakan rapat istimewa guna mempertimbangkan dan menolak penataan kota di Kuyawage karena tak aspiratif dan tak transparan.
Kelima, apabila butir 1, 2, 3, dan 4 pernyataan sikap ini tak segera ditanggapi, maka rakyat Kuyawage akan terus menyuarakan aspirasi dalam waktu yang tak ditetapkan.
“Kami tak pernah dirangkul, jangankan mahasiswa yang ada di Kota Jayapura, mahasiswa diluar Papua juga tak pernah dilibatkan,†tukas dia.
Ironisnya, kata dia, selama ini Tim Pemekaran Kabupaten Puncak Trikora mengklaim telah turun ke masing masing kampung dan distrik ternyata itu tidak benar.
Kerena itu, lanjutnya, pihaknya akan turun langsung ke Kuyawage untuk mendengar aspirasi masyarakat. Jika masyarakat menolak pemekaran, kami akan sampaikan rakyat menolak, jika rakyat mendukung, kami akan sampaikan apa yang disampaikan rakyat karena keputusan tertinggi ada ditangan rakyat. (mdc/tis/LO1)

Mahasiswa Tolak Kuyawage Dijadikan Ibu Kota Puncak Trikora   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar