Jumat, 27 Februari 2015

AWAL DAN AKHIR DUNIA INI

12 Januari 1986

Kejadian 1:1-2

Apa yang Anda harapkan untuk saya khotbahkan, Eddie? Saya baru saja bersuka cita memuji Tuhan bagimu. Kamu kelihatan begitu semangat, memuliakan Tuhan, dan saya turut bersuka cita di dalam musik yang ditampilkan. Musik milik gereja. Kita telah memiliki pusat kesenian di gereja ini. Kegiatan drama – presentasi drama yang bagus, presentasi yang dramatis tentang kebenaran Tuhan- semuanya milik gereja. Dan ketika saya melihat semua itu ada di dunia sekuler – saya tidak iri atas penampilan mereka di pentas nyanyi, di teater, di gedung-gedung pertunjukkan besar, dalam pementasan drama, dan di semua pementasan lain. Saya terus mendorong paduan suara gereja untuk terus menampilkan musik-musik indah, seperti yang baru saja engkau nyanyikan, seperti yang engkau nyanyikan hari Minggu lalu, dan seperti yang akan kau bawakan Minggu depan. Pertahankan semua itu. Anda telah melakukan sesuatu, demi kemulian Tuhan.
Suatu kebahagiaan kami di Gereja  First Baptist di Dallas untuk menyambut semua pendengar radio dan pemirsa televisi. Gembala Gereja First Baptist  akan memulai menyampaikan rangkaian sembilan  pesan. Dengan tema : Yang Awal dan Yang Akhir.
Kita seperti berada di ketinggian suatu tempat, di atas gunung yang sangat tinggi. Dan kita dapat menikmati pemandangan yang sangat indah hasil karya tangan Tuhan dan seluruh cerita sejarah, dari awal, dari sejak penciptaan, sampai akhir. Hari ini, “ Awal dan Akhir Dunia,” di alam semesta tempat tinggal kita.
Minggu depan, “Awal dan Akhir Derita.” Dilanjutkan, “Awal dan Akhir Kematian.” Kemudian, “Awal dan Akhir Setan.” Dilanjutkan, “Awal dan Akhir Kemuliaan.” Selanjutnya, “Awal dan Akhir Gereja.” dan   ”Awal dan Akhir Pengampunan.” Dan yang terakhir adalah, “Awal dan Akhir Milenium Emas.” Sembilan rangkaian pesan  berkisar tentang, “Awal dan Akhir,” merupakan ringkasan yang padat tentang  tujuan dan campur tangan Tuhan di dalam sejarah.
Pesan hari ini, “Awal dan Akhir Dunia,” semesta yang telah diciptakan. Kitab Suci membukanya dengan kata-kata yang sangat indah: “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.”

“Pada mulanya, Tuhan menciptakan langit dan bumi.”  Allah mengerjakannya. Ia tidak mengerjakannya asal-asalan. Karena tidak sesuai dengan sifat Tuhan. Tuhan menciptakan langit dan bumi dengan sempurna. Ketidaksempurnaan tidak mungkin dan tidak berlaku untuk Tuhan. Karena itu kita mengerti bahwa Tuhan menciptakan alam semesta ini sempurna, indah dan terbentuk  sempurna dalam segala bagiannya.
Bukan karena kita mengerti tetapi, Kitab Wahyu juga menguatkannya. Yesaya 45:18 mengatakan : Sebab beginilah firman Tuhan, yang menciptakan langit, Dialah Allah yang membentuk bumi dan menjadikannya, dan yang menegakkannya, dan Ia menciptakannya bukan  tohu. Ada kata tohu. Dan bumi adalah   tohu atau  bohu artinya kacau, tak berbentuk, kosong.
Yesaya berkata,” Tuhan tidak menciptakannya kosong, tak berbentuk dan kacau.” Tohu atau bohu, Tuhan tidak melakukan hal itu. Tuhan menciptakan dunia yang sempurna, indah, dengan ukuran yang selaras, dengan bentuk yang simetris, seluruhnya. Sesuatu pasti telah terjadi. Jika Tuhan telah menciptakan alam semesta dan bumi yang indah serta sempurna, tetapi kemudian berubah menjadi kacau dan kosong, pasti sesuatu telah terjadi. Sesuatu telah terjadi.
Dosa memasuki daerah ciptaan Tuhan. Dosa tidak berawal dari Adam dan Hawa. Telah ada sebelum Adam dan Hawa, sebelum Taman Eden, ada tokoh yang lain. Pasal ke 14 dari Kitab Yesaya menyebutnya Lucifer. Pasal ke 28 dari Kitab Yehezkiel menyebutnya kerub yang  berjaga di gunung kudus Allah, yang merupakan gambar dari kesempurnaan, penuh hikmat dan maha indah. Dan Tuhan meletakan segala yang indah kepadanya.
Tetapi pada pasal ke 28 dari Kitab Yehezkiel mengatakan ia tak bercela sampai kecurangan ada padanya. Kembali lagi ke Kitab Yesaya, Yesaya mengatakan bahwa Lucifer yang elok,  pemimpin dari semua kerajaan Tuhan, pemimpin para malaikat dan hasil karya tangan Allah, ia menjadi tinggi hati dan berkata, “Saya akan menjadi Tuhan.”
Kecurangan didapat ada padanya, seperti yang dikatakan Yehezkiel, dan ketika dosa memasuki alam semesta, dosa merusaknya. Dosa memporak-porandakannya. Adakah sesuatu yang tidak masuk akal? Tidak. Apapun yang kamu baca di dalam Kitab Suci akan diteguhkan dalam pengalaman umat manusia, dalam kehidupanmu. Dikuatkan dalam pengalaman hidup kita. Bilamana dosa ada, dosa akan memecah belah. Dosa mencabik-cabik. Tidak ada kecuali.
Saya mengenal dua pengusaha di kota Dallas, pengusaha yang sukses, sangat sukses, dan mereka berteman baik – indah melihat persahabatan mereka. Suatu hari, salah satu dari pengusaha itu kembali dari perjalanan bisnisnya lebih cepat dari jadwal yang seharusnya, dan dia mendapatkan sahabatnya sedang tidur bersama istrinya. Dosa mencabik-cabik. Dosa memecah belah. Dosa memghancurkan. Dosa merusak setiap rumah tangga.
Perjudian, kemabukkan, alkohol, kemarahan; dosa akan menghancurkan setiap rumah tangga. Dosa akan menghancurkan gereja. Tidak ada suatu kepahitan sampai kita melihat dosa ada di dalam tubuh gereja. Dosa akan merusak bank besar, ada penyelundupan, penipuan, pencurian. Dosa akan merusak masyarakat. Segala-galanya.
Dosa akan memecah belah bangsa dan menghancurkannya. Anda melihat sendiri konfrontasi antara Amerika dan terorisme yang disponsori oleh Libya. Dosa, dosa telah menghancurkan alam semesta yang sangat indah milik Tuhan dan bumi menjadi rusak dan kacau. Allah melihat semua ketidakberesan ini, kerusakkan yang ditimbulkan Lucifer, dan Allah melakukan hal yang luar biasa. Ia menemukan waktu dan waktu mulai di ayat ke 3 pada bab ke 1 Kitab Kejadian. Kita memiliki siang dan malam. Tuhan menciptakan kembali dunia yang hancur. Tuhan melakukannya dalam enam hari.
Tuhan telah melakukan hal yang sangat menarik. Indah. Tiga kali kata bara digunakan dalam pasal pertama Kitab Kejadian. Bara artinya menciptakan, dari yang tidak ada menjadi ada, dan hanya Allah yang dapat melakukannya. Tiga kali dalam pasal pertama Kitab Kejadian. Tuhan menciptakan. Ia menghadirkan sesuatu dari yang bukan sesuatu. 
Bara yang pertama, Tuhan menciptakan langit dan bumi. Ia menciptakan sesuatu. Pada mulanya Allah menciptakan segala sesuatu yang ada, belum ada yang ditambahkan, tidak ada yang rusak. Akan begitu selamanya. Tuhan bara, menciptakan sesuatu.
Dalam Kitab Kejadian 1:21, Tuhan menciptakan kehidupan. Tak ada manusia yang dapat menciptakan kehidupan, tidak akan pernah. Itu adalah hak prerogatif Tuhan yang maha kuasa. Bara, Tuhan menciptakan kehidupan, Dan yang ketiga, dalam Kitab Kejadian 1:27, Tuhan menghembuskan nafas hidup pada manusia, menciptakan manusia  menurut gambar dan rupa Allah. Manusia bersifat peka secara moral. Manusia dapat memikirkan Allah, dan mencintai   Allah dan menjawab Allah.
Itulah tiga karya agung Allah. Sisanya yang anda baca pada bab pertama Kitab Kejadian adalah asah. Tuhan menyempurnakan. Asah. Seorang pandai kayu akan asah. Ia akan membuat sebuah furniture dari sebongkah kayu. Seorang wanita akan asah. Ia menyiapkan makanan yang enak dari bahan yang tersedia. Tuhan, asah, dalam enam hari. Tuhan menciptakan kembali dunia yang indah ini. Dan ketika Tuhan menciptakan kembali dunia yang indah, Tuhan menyebutnya Eden. Eden dalam bahasa Yahudi artinya kesukaan. Dunia adalah suatu kesukaan  di hadapan Allah, di sebelah timur Eden. Dalam Kitab Kejadian 2:8,  di sebelah timur Eden, Tuhan menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya. Dan di taman itu, Tuhan meletakkan laki-laki dan perempuan. Dan Tuhan berkata kepada manusia itu, “Aku telah menyediakan semua ini bagimu, sebab aku telah menciptakan semua yang baru ini untukmu. Semua ini milikmu. Engkau berkuasa atas semua yang ada. Warisan ini milikmu dan engkau berhak mengaturnya.”
Itulah yang dikatakan Allah kepada Adam dan istrinya. “Dan beranak-cuculah dan bertambah banyak,” Tuhan berfirman, “dan taklukkanlah ini.” Saya rasa itulah alasan Tuhan, dengan bertambah banyak menjadi keluarga-keluarga, manusia menguasai Eden ini dan itu, bintang-bintang, galaksi, lintasan langit dan angkasa.
Itulah tujuan Allah. Agar manusia memerintah dan mengatur keutuhan dan keindahan Taman Eden milik Tuhan. Hal ini membuat Setan murka. Anda dapat melihatnya pada pasal ke 12 Kitab Wahyu: “Celakalah kamu, hai bumi dan laut! Karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat.” Dan anda tahu cerita selanjutnya.
Setan menggoda laki-laki dan perempuan agar jatuh  pada ketidakpatuhan pada Tuhan, dan bilamana dosa sudah merasuk, ia akan merobek-robek. Dosa menghancurkan. Sejak saat itu sampai abad dan milenia berakhir, tinggallah kisah sedih dan sengsara,  kematian dan terpisahnya manusia dengan Tuhan. Itulah Awal segalanya.
Bagaimana Akhirnya? Apa akhir dari dunia ini? Cerita berakhir dalam dua versi. Yang pertama berakhir dengan penghakiman yang mengerikan. Berakhir mengerikan. Yang kedua berakhir dengan kemenangan manusia. Terpujilah Tuhan! Dunia berakhir dengan keselamatan yang mulia dan kemenangan manusia mengatasi semua itu. Mari kita lihat.
Satu hal yang universal dalam Kitab Suci, Saya tidak bisa hanya menunjukkan, satu hal yang selalu diulang-ulang dalam Kitab Suci adalah: dunia berakhir mengerikan. Berakhir dalam panas api. Berakhir dalam pembakaran, kekacauan dan penghakiman. Ada di dalam Sabda Tuhan.
Lihatlah Yesaya 13:10: “Sebab bintang-bintang dan gugusan-gugusannya di langit tidak akan memancarkan cahayanya; matahari akan menjadi gelap pada waktu terbit, dan bulan tidak akan memancarkan sinarnya. Kepada dunia akan Kubalaskan kejahatannya, dan kepada orang-orang fasik kesalahan mereka; kesombongan orang-orang pemberani akan Kuhentikan, dan kecongkakan orang-orang yang gagah akan Kupatahkan.” Itu dari Kitab Yesaya.
Ada lagi yang mirip dari Kitab Yehezkiel 32: “Langit akan Kututup dan bintangnya Kubuat berkabut. Matahari Kututup dengan awan dan bulan, cahayanya tak disinarkan. Semua yang bersinar di langit akan kugelapkan demi engkau. Kegelapan Kudatangkan atas tanahmu.”
Lihat juga, dari Matius 24:29, Tuhan Yesus berkata, “Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang.”
Dalam 2 Timotius, Rasul Paulus mengingatkan, “Pada hari-hari akhir, masa-masa penderitaan pasti datang.” 
Dan dalam 2 Petrus 3: 10, “Hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.”
Sabda Tuhan adalah universal. Bukanlah suatu kejadian yang baik yang berkembang di masa mendatang. Ini adalah keseluruhan dari sabda Tuhan. Seluruh dunia dan isinya akan menghadapi kekacauan yang mengerikan dan penghakiman yang menakutkan. Bukankah saya telah mengatakan bahwa segala sesuatu yang ada di dalam Kitab Suci, akan anda temukan dalah pengalaman kehidupan? Anda akan melihatnya dalam hidup kita. Marilah kita lihat dunia tempat tinggal kita.
Para ahli perbintangan yang mengamati bintang dengan teleskop, mencatat bintang-bintang yang hancur dan bagian-bagian semesta lain yang hancur. Mereka terus mengamati dan mencatat.
Ahli geologi dan fisika mengatakan bahwa bumi tempat tinggal kita laksana sebuah tetesan besar. Di dalamnya adalah bola api yang sangat-sangat besar. Kita hidup di lapisan kerak paling luar, seperti lapisan kulit telur. Tepat di bawah kita adalah kobaran api yang sangat besar.
Ahli kimia mengatakan atmosfir bumi sebagian besar adalah nitrogen dan seperempat bagian adalah oksigen, zat gas yang sangat mudah terbakar. Ada pula nitrogliserin. Air. Air yang menutupi sebagian besar permukaan bumi terdiri dari hydrogen dan oksigen. Ada bom H, bom H adalah bom hydrogen. Zat gas yang sangat mudah meledak. Semua adalah zat yang sangat mudah terbakar.
Saya teringat khotbah Simon Petrus pada hari Pentekosta: “Matahari akan berubah menjadi kegelapan dan bulan berubah menjadi darah sebelum hari kedatangan Tuhan.” Apa yang dimaksud Simon Petrus? Bulan berubah menjadi merah, tanda bola api di dalam bumi yang panas berkobar, dan matahari menjadi gelap karena asap yang timbul dari kebakaran bumi. Secara universal, bumi berputar menuju penghakiman Tuhan yang sangat mengerikan. Kita tidak hanya melihatnya secara fisik pada bumi, tetapi juga pada komunitas keluarga. Omar Bradley,  jendral berbintang lima yang mengepalai Angkatan Bersenjata Amerika mengatakan, “Tidak hanya senjata mengerikan yang mengancam umat manusia, tetapi juga kejahatan moral pada umat manusia. Ilmu Pengetahuan Alam yang kita pelajari tidak membantu kita memelihara alam. Kita memiliki terlalu banyak ilmuwan tetapi terlalu sedikit hamba Allah. Kita telah mengerti misteri atom dan melupakan Khotbah di Bukit. Kita lebih banyak mengenal perang daripada damai. Kita lebih banyak tahu tentang membunuh daripada tentang hidup.”
Itulah keadaan bumi tempat tinggal kita dan bumi terus bergerak ke arah tersebut. Pernahkah terpikir bahwa manusia tidak akan menggunakan senjata yang sangat merusak yang telah mereka temukan di dalam perang. Nobel, pemenang hadiah Nobel menemukan TNT. Ia berkata, “TNT sangat berbahaya, kita tidak akan berperang lagi.” Manusia tidak akan menggunakan zat TNT yang sangat berbahaya itu, sehingga ia memulai Hadiah Nobel Perdamaian. Tidak ada perang lagi. Tapi yang terjadi yang dilakukan pertama kali oleh manusia adalah mengalahkan satu sama lain dengan menggunakan TNT dan berperang dengan TNT.
Hal yang sama dapat terjadi pada nuklir. Di mana anda pernah mendengar kata nuklir? Saya tidak pernah mendengar kata tersebut sampai ketika Sekutu menjatuhkan bom di kota Hiroshima. Dan bom ditemukan pertama kali di New Meksiko. Itulah yang dituju dan arah kehidupan umat manusia.
Kita terus bergerak menuju hari penghakiman Tuhan  yang sangat mengerikan, apakah itu dari sisi fisika, kimia, astronomi, moral, kebangsaan atau ilmiah, kita sedang menuju kehancuran umat manusia yang sangat mengerikan.
Menghadapi kekacauan yang sangat menakutkan pada akhir zaman, bagi kita yang menantikan Tuhan dengan penuh harapan dan iman, apa yang kita lakukan? Simon Petrus mengatakan hal yang sangat menakjubkan dalam Kitab Suci, “Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap,” selanjutnya “Carilah dan bergegaslah menuju hari kedatangan Tuhan.”
Apa maksud Simon Petrus? Kita menunggu dan berharap? Kita menantikan dengan rindu hari kejatuhan sejarah manusia, dan kehancuran dunia? Apa maksudnya? Yang dimaksud Simon Petrus dan seluruh isi Kitab Suci bahwa dengan adanya kehancuran dunia dan berbagai kejahatan, berarti tidak ada lagi kematian, tidak ada lagi ratap tangis, tidak ada lagi penderitaan, tidak ada lagi kejahatan, tidak ada lagi perang, tidak ada lagi luka, dan tidak ada lagi air mata.
Bila kita melihat ayat pertama dari Kitab Wahyu pasal 21: “Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu.” Hal ini tidak berarti bumi dan langit musnah. Sesuatu tidak dapat musnah. Anda tidak pernah memusnahkannya. Bahkan Tuhan tidak memusnahkannya. Tuhan memperbaharui sekali lagi untuk kita.
Seperti piala emas, atau vas dari emas yang dilebur, dan Tuhan membentuknya kembali. Tuhan melelehkan dan membentuknya menjadi lebih indah. Ini seperti sebuah bata  dari Babilonia kuno di Museum di Inggris. Pada setiap bata ada wajah dan cap raja. Tetapi ada satu bata yang diinjak oleh anjing, sehingga wajah dan cap raja ternoda oleh telapak kaki anjing. Ada telapak kaki anjing di dunia ini, dan itu ada di mana-mana.

Tetapi tidak selamanya jejak si ular tercantum dalam sejarah manusia. Tuhan akan memperbaharuinya. Dan menjadi baru seperti citra Allah untuk kita manusia. Tuhan Yesus bersabda, “Jangan takut anakKu. Allah Bapa dengan senang hati memberikan bagimu KerajaanNya.” Seluruhnya – seluruhnya. Tuhan Allah memberikan semua itu untuk umatNya, untuk para orang suciNya, dan kita juga mewarisi hak itu.
Tuhan dari semesta ini adalah manusia, di dalam Tuhan Yesus Kristus. Bukan tiga Tuhan. Tetapi satu Tuhan. Dan Tuhan yang tunggal yang akan anda lihat adalah Tuhan Yesus Kristus. Ia adalah Tuhan Allah, dan Ia memerintah selama-lamanya. Amin. Amin. Dan kita akan memerintah bersama Dia. Itulah sebabnya Tuhan menciptakan langit dan bumi yang baru. Dan itulah sebabnya Tuhan Yesus akan datang lagi memberikan kemenangan bagi umatNya.  
Tuhan bukan datang dari sudut pandang ilmu alam, pemerintahan, perkembangan ilmu sosiologi. Tuhan Yesus akan datang dalam pribadi yang nyata. Ia akan datang kembali memberikan kerajaan abadi kepada kita, dunia yang baru dan indah, yang sesuai dengan citra dan tujuan mulia Allah yang sempurna.
Mazmur ke 98, ayat yang pertama mengatakan: “Tuhan telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib, keselamatan telah dikerjakan kepadaNya oleh tangan kananNya, oleh lenganNya yang kudus.” Saya tercenung ketika saya membaca ayat ini. Betapa Tuhan telah memberikan hadiah surgawi yang sangat indah dan tak tertandingi bagi dia yang mencintaiNya?
Bolehkan saya bertanya? Mengapa Tuhan tidak bertindak sekarang? Mengapa masih ada kematian? Dan ratap tangis? Dan penderitaan? Dan  air mata? Sakit hati? Oh, Tuhan, seluruh dunia ada di bawah telapak kaki anjing, dan jejak si ular. Tuhan, mengapa Engkau tidak datang sekarang?
Simon Petrus yang menjelaskan akhir dunia menjelaskan. “Tuhan menunggu dengan sabar, Ia tidak menginginkan satupun dari kita binasa, tetapi menghendaki semua dari kita bertobat dan berpaling kepadaNya.” Itulah sebabnya Ia tidak datang sekarang. Jika Tuhan datang sekarang, ada berjuta-juta manusia yang tak akan selamat. Ia tetap berharap semua yang  jahat berpaling dan membuka hatinya menerima Dia. Tuhan seperti seorang ayah pada cerita anak yang hilang, yang menanti anaknya kembali ke rumah.
Tuhan seperti yang dikatakanNya dalam Kitab Ulangan,” Oh, hati yang taat pada suaraKu, akan bahagia sampai ke anak-anaknya selama-lamanya.” Pada Yehezkiel 33:11: ”Demi aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan Allah, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakukannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu membiarkan diri mati?” Itulah Tuhan. Tuhan menunggu selama seratus dua puluh tahun sebelum air bah datang pada zaman Nabi Nuh. Tuhan berkata kepada Abraham, “Jika ada sepuluh orang baik di Sodom, Aku akan membatalkan hukumanKu demi sepuluh orang baik itu.” Tuhan menantikan kita agar dapat selamat, agar kita datang kepadaNya, Tuhan begitu lama menunggu dan sangat sabar. Hanya mereka yang telah berlindung pada Tuhan, yang dapat selamat dari api pembakaran yang sangat mengerikan ketika hari itu datang, ketika api berkobar, ketika hari penghakiman datang.
  Benarkan cerita tentang 3 pemuda Yahudi yang dihukum di api pembakaran? Raja melihat ada 1 orang lagi yang dalam api pembakaran tersebut. Dan raja berkata, “Orang yang keempat itu seperti Anak Allah. Dan ketika tutup tungku pembakaran dibuka, tak sehelai rambut atau pakaian dari ketiga pemuda tersebut terbakar. Diselamatkan! Karena Tuhan menunggu dan percaya; menunggu, berdoa, berharap Engkau akan datang. Berilah hatimu untukNya.  Hiduplah bersama Dia, mati bersama Dia, memerintah bersama Dia, karena Tuhan sungguh menantikan engkau.

Marilah kita berdoa. Tuhan kami yang bertakhta di surga, betapa ajaib hal yang telah engkau lakukan bagi kami, menebus kami dengan darah putraMu, merubah dan memperbaharui dunia yang hancur ini hanya untuk kami, seorang manusia yang diciptakan sempurna di bumi yang sempurna, memuji Tuhan dan Penyelamat kita yang sempurna. Oh, Tuhan, betapa penuh daya, kaya dan dalam janjiMu dari tempat yang tinggi.
Dan Tuhan kami, kami berdoa sekarang di dalam lagu ini, bahwa Tuhan pada hari ini mengirim kepada kami. Beberapa orang yang berkata, “Aku mengarahkan hatiku ke tempat yang tinggi dan kepada Kristus.” Beberapa dari mereka berkata, “Aku menyerahkan hati dan hidupku dalam lingkungan dan persahabatan dalam gereja ini.” Dan beberapa orang berkata, “Aku menjawab panggilan Tuhan dengan komitmen yang lebih mendalam atas hidupku hanya bagiMu, Tuhan.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar